Jakarta - Calon presiden Prabowo Subianto menceritakan pengalamannya berkunjung ke beberapa kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Prabowo mengaku bingung segala tindak-tanduknya kini dianggap salah.
"Saya baru keliling kabupaten-kabupaten Jawa Tengah, Jawa Timur. Mungkin Saudara monitor. Jadi, saya juga bingung, kalau saya bercanda dipersoalkan, kalau saya begini, dipersoalkan, begitu dipersoalkan," ujar Prabowo di acara Tablig Akbar dan Deklarasi Komando Ulama Pemenangan Prabowo Sandi (Kopassandi) di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (4/11/2018).
Prabowo mengaku paham dengan keadaan sekarang. Dia menyebut ini adalah politik. "Saya tahu tapi ini adalah politik, ini adalah musim politik," sebut Prabowo.
Ketum Partai Gerindra itu mengaku merasakan dukungan yang amat besar dari rakyat saat dirinya berkunjung ke beberapa daerah. Dalam pidatonya, Prabowo menceritakan banyak hal, termasuk soal buku yang diterbitkannya.
Prabowo menyebut dia sudah sejak lama mengingatkan akan bahaya stunting atau gangguan pertumbuhan. Lagi-lagi, kata dia, pidatonya mengenai masalah tersebut dan ekonomi dipermasalahkan.
"Ini kan kita warning. Kalau warning, ada yang tersinggung, 'jangan bicara ekonomi'. Loh, ekonomi masalahnya. Nggak boleh bicara ekonomi, nggak boleh bercanda," cerita Prabowo.
Eks Danjen Kopassus itu ingin masyarakat tidak bosan ketika mendengarkan pidatonya. Dia tak ingin pendukungnya kecewa.
"Kalian kan datang dari jauh, duduk. Kalau saya datang, 'saudara-saudara sekalian, terima kasih atas dukungan kalian, kita harus melaksanakan tugas konstitusional bla bla bla bla', kalian kan kecewa. Betul nggak?" tutur Prabowo disambut pekikan betul.
"Saya harus sampaikan dengan cara-cara supaya kalian nggak tidur," tegasnya.
Prabowo mengaku paham dengan keadaan sekarang. Dia menyebut ini adalah politik. "Saya tahu tapi ini adalah politik, ini adalah musim politik," sebut Prabowo.
Ketum Partai Gerindra itu mengaku merasakan dukungan yang amat besar dari rakyat saat dirinya berkunjung ke beberapa daerah. Dalam pidatonya, Prabowo menceritakan banyak hal, termasuk soal buku yang diterbitkannya.
Prabowo menyebut dia sudah sejak lama mengingatkan akan bahaya stunting atau gangguan pertumbuhan. Lagi-lagi, kata dia, pidatonya mengenai masalah tersebut dan ekonomi dipermasalahkan.
"Ini kan kita warning. Kalau warning, ada yang tersinggung, 'jangan bicara ekonomi'. Loh, ekonomi masalahnya. Nggak boleh bicara ekonomi, nggak boleh bercanda," cerita Prabowo.
Eks Danjen Kopassus itu ingin masyarakat tidak bosan ketika mendengarkan pidatonya. Dia tak ingin pendukungnya kecewa.
"Kalian kan datang dari jauh, duduk. Kalau saya datang, 'saudara-saudara sekalian, terima kasih atas dukungan kalian, kita harus melaksanakan tugas konstitusional bla bla bla bla', kalian kan kecewa. Betul nggak?" tutur Prabowo disambut pekikan betul.
"Saya harus sampaikan dengan cara-cara supaya kalian nggak tidur," tegasnya.
Capres nomor urut 02 pada Pilpres 2019 itu lalu berbicara soal protes akan istilah emak-emak. Menurutnya, bukan dia dan pihaknya yang menciptakan panggilan tersebut.
"Yang mau emak-emak ya emak-emak sendiri. Tiap kali saya bilang ibu-ibu mereka protes, 'emak-emak!'," kata Prabowo.
"Jadi joke sekarang harus dibatasi. Ini dibatasi, itu dibatasi. Jadi saya bingung saya mau bicara apa," pungkasnya.
Soal candaan, Prabowo melontarkan candaan saat berada di Boyolali. Dia yang berbicara soal kesejahteraan, mengambil ilustrasi ketimpangan sosial dengan berbicara soal 'tampang Boyolali' Candaan Prabowo berujung protes dari warga Boyolali hari ini.